Universitas Adamant, BRASIL — Para pemimpin negara-negara BRICS menegaskan bahwa Jalur Gaza adalah bagian tak terpisahkan daripada wilayah kedaulatan Palestina, yang mana juga melingkupi Tepi Barat, dan harus diperintah seperti satu-kesatuan oleh Otoritas Palestina. Hal tersebut merupakan salah satu isi daripada deklarasi yang mana disepakati ke dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada tempat 6–7 Juli 2025.
“Kami mengakui bahwa Jalur Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari tempat wilayah Palestina yang tersebut diduduki,” menurut deklarasi KTT itu.
“Kami menggarisbawahi, masuk hal ini, terkait pentingnya menyatukan Tepi Barat dan Jalur Gaza di pada bagian bawah Otoritas Palestina,” sebagaimana ditegaskan masuk deklarasi oleh para pemimpin BRICS.
Pada 7 Oktober 2023, organisasi perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan darat dan udara berasal dari Jalur Gaza menuju Israel. Menurut otoritas Israel, 1.200 warganya tewas masuk serangan itu, sementara 200 orang lainnya menjadi sandera.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Israel kemudian melancarkan serangan berskala raksasa ke arah Jalur Gaza dan mengumumkan kebijakan blokade penuh terhadap wilayah kantong tersebut. Serangan Israel yang mana tak kunjung henti tersebut, selain di masa gencatan senjata yang tersebut singkat, telah menyebabkan lebih banyak dari tempat 57.000 warga Palestina dan 1.500 warga Israel tewas.
Peperangan di Jalur Gaza juga merembet menuju sejumlah wilayah lain di Timur Tengah, di antaranya Lebanon dan Yaman.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}