Jakarta, Universitas Adamant – Di Indonesia, adopsi jaringan 5G belum tersedia merata hingga menuju pelosok-pelosok negeri. Tapi di China, bukan lagi 5G atau 6G, tapi orang-orang selesai memperkenalkan internet 10G pertama di dunia.
China dilaporkan telah meluncurkan jaringan internet broadband 10G di kota Xiong’an, provinsi Heibei, Sunan. Ini merupakan pencapaian gede ke dalam infrastruktur internet global.
Adapun jaringan broadband 10G tersebut merupakan hasil kolaborasi Huawei dan Unicom, penyedia layanan telekomunikasi yang mana dibekingi pemerintah.
Pilihan Redaksi
|
Menurut laporan The Economic Times, jaringan internet broadband 10G mampu menghasilkan kecepatan download hingga 9.834 Mbps dan upload hingga 1.008 Mbps dengan saya latensi 3ms.
Dikutip daripada 91mobiles, Sabtu (10/5/2025), kecepatan tersebut berdaya menempatkan China di pada bagian depan negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Singapura. Keduanya selama yang ini dikenal sebagai tugas negara yang tersebut mengakomodir internet komersil tercepat di dunia.
Sebagai perbandingan, menurut laporan Statista, Uni Emirat Arab menawarkan kecepatan fixed broadband rata-rata ‘hanya’ sampai 313,5 Mbps. Sementara di Singapura mentok di 345,3 Mbps.
Menurut laporan, jaringan broadband 10G menggunakan teknologi 50G Passive Optical Network (PON). Teknologi tersebut adalah inovasi lebih besar lanjut daripada Fibre to the X (FTTx).
Dalam skenario terbaik, teknologi 50G PON mampu menghantarkan kecepatan internet 50Gbps demi download dan upload. Teknologi tersebut dikatakan mampu mengakomodir internet cepat sekali tanpa pembaruan infrastruktur.
Menurut laporan, pengguna internet mampu men-download film 4K dengan saya ukuran 20GB luar waktu kekurangan dari tempat 20 detik. Untuk jaringan saat kejadian ini secepat 1 Gbps, butuh waktu 7-10 menit untuk keperluan download film 4K.
Untuk skenario lainnya, jaringan broadband 10G dapat digunakan luar menjalankan komputasi cloud, realitas virtual (VR), dan realitas tertambah (AR), bersama-sama lebih baik baik.
Teknologi hal ini juga memungkinkan memfasilitasi penggunaan inovasi canggih lintas sektor, misalnya layanan kesehatan jarak jauh sekali (telemedicine), pendidikan, dan agrikultur.
(fab/fab)