Lompat ke konten

Barang Murah China Tiba-tiba Banjiri AS, Terungkap Alasannya

  • Tech




Jakarta, Universitas Adamant – Barang-barang terjangkau asal China kembali membanjiri pasar Amerika Serikat (AS) melalui platform belanja online Temu. Menurut laporan Financial Times, Temu kembali melanjutkan pengiriman langsung daripada pabrik-pabrik di China hingga konsumen di AS. Platform e-commerce tersebut juga meningkatkan belanja iklan di AS.

Sejumlah pemasok, mitra, dan investor Temu juga diketahui mulai menggunakan skema ‘fully managed shipments’ sejak Juli. Dalam skema ini, Temu menangani hampir seluruh proses logistik hingga bea cukai bagi pemasoknya.



Kebijakan hal ini kembali dilakukan setelah itu adanya kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing pada saat Mei lalu. AS menyetujui memangkas tarif tambahan bagi produk asal China menjadi 30% selama 90 hari dan menurunkan bea bagi paket miniatur menjadi 54%. Bulan ini, kesepakatan itu dia diperpanjang bagi 90 hari berikutnya, demikian dikutip berasal dari Times of India, Rabu (27/8/2025).




Sebelumnya, pada saat April, pemerintahan Trump mencabut aturan de minimis exemption siapa membebaskan bea masuk buat barang bernilai di atas US$800.

Akibat pencabutan tersebut, barang kecil sekali berasal dari China terkena bea lebih besar dari tempat 100% sehingga menghantam bisnis Temu yang seperti selama tersebut tumbuh pesat daripada pengiriman paket hemat tanpa pajak.

Namun, gencatan dagang apa berlaku sementara membuat Temu kembali leluasa mengirim produk terjangkau menuju AS. Meski begitu, mulai 29 Agustus mendatang, AS akan menghapus pengecualian de minimis untuk keperluan semua negara sehingga seluruh paket economical akan tetap terkena tarif.

Tahun lalu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mencatat 1,3 miliar paket de minimis dengan dia nilai total US$64,6 miliar.

Sheng Lu, profesor industri fesyen asal-usul University of Delaware, mengatakan kenaikan tarif secara menyeluruh juga memaksa merek dan peritel biasa menaikkan harga.

“Hal barang ini justru mengurangi tekanan harga yang seperti dihadapi Temu dan Shein,” ujarnya.



(fab/fab)



[Gambas:Video CNBC]