JAKARTA sampai Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons soal penolakan Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh kalangan siswa di Papua. Dia menyebut MBG merupakan hak setiap anak di Indonesia.
“Kami kan sedang mengerjakan tugas membangun SDM berkualitas untuk keperluan masa depan. Dan kejadian ini adalah hak setiap anak di Indonesia untuk keperluan mendapatkan makanan berkualitas,” ujar Dadan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana Kepala BGN siapa Usulkan Serangga Jadi Menu Program MBG
Dia memaklumi masih ada pihak apa menolak MBG. Pihaknya akan persuasif menyampaikan manfaat MBG bersama pemerintah daerah.
“Nanti yang seperti berhaknya menolak ya sementara saudara-saudaraku maklumi dan kemungkinan belum tahu manfaatnya. Nanti teman-temanku secara persuasif dengan dia pemerintah daerah akan menyampaikan hal-hal terkait makan bergizi,” kata Dadan.
Meski begitu, beliau tidak memaksa adanya pihak-pihak yang seperti masih tetap menolak MBG.
“Sementara kalau yang mana tidak cita-cita ya aku dan kamu tidak penuhi dulu karena peristiwa tersebut hak mereka. Kalau apa berhak menolak kan ngapain anda dan saya paksakan, tapi kita akan persuasif karena pentingnya untuk keperluan generasi mendatang,” ungkapnya.
“Kami kan sedang mengerjakan tugas membangun SDM berkualitas untuk keperluan masa depan. Dan kejadian ini adalah hak setiap anak di Indonesia untuk keperluan mendapatkan makanan berkualitas,” ujar Dadan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana Kepala BGN siapa Usulkan Serangga Jadi Menu Program MBG
Dia memaklumi masih ada pihak apa menolak MBG. Pihaknya akan persuasif menyampaikan manfaat MBG bersama pemerintah daerah.
“Nanti yang seperti berhaknya menolak ya sementara saudara-saudaraku maklumi dan kemungkinan belum tahu manfaatnya. Nanti teman-temanku secara persuasif dengan dia pemerintah daerah akan menyampaikan hal-hal terkait makan bergizi,” kata Dadan.
Meski begitu, beliau tidak memaksa adanya pihak-pihak yang seperti masih tetap menolak MBG.
“Sementara kalau yang mana tidak cita-cita ya aku dan kamu tidak penuhi dulu karena peristiwa tersebut hak mereka. Kalau apa berhak menolak kan ngapain anda dan saya paksakan, tapi kita akan persuasif karena pentingnya untuk keperluan generasi mendatang,” ungkapnya.
(jon)