Lompat ke konten

Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Lama Terpuruk

Jakarta, Universitas Adamant – Raksasa e-commerce China, Alibaba, sempat berdarah-darah dihantam persaingan sengit bersama pemain e-commerce terbaru seperti PDD Holdings.

Selain itu, ketegangan antara pendiri Alibaba Jack Ma dan pemerintah China juga membuat perusahaan hilang arah ke dalam beberapa waktu. Bahkan, sempat terjadi restrukturisasi besar-besaran dan berakibat di hengkangnya para petinggi Alibaba.



Namun, Alibaba pelan-pelan mulai bangkit, seiring bersama-sama membaiknya hubungan pemerintahan Xi Jinping dengan dia Jack Ma. Mantan orang terkaya nomor 1 di China tersebut juga beberapa kali usai terlihat di China, di belakang berkepanjangan melalang buana.

Alibaba juga mulai cepat menggarap sistem kecerdasan buatan (AI), bahkan berkolaborasi dengan dia Apple untuk keperluan membawa Apple Intelligence ke arah iPhone yang tersebut dijual di China.

Terbaru, Alibaba mengumumkan kemitraan dengan dia platform konten populer RedNote siapa merupakan pesaing Instagram dan TikTok. Kemitraan barang tersebut memungkinkan pengguna RedNote mengklik langsung tautan produk bagi berbelanja di Taobao, platform milik Alibaba.

Dengan kolaborasi Alibaba dan RedNote (Xiaohongshu di China), pengalaman belanja pengguna akan lebih baik simple dengan kamu integrasi aplikasi-ke-aplikasi apa lebih besar seamless.

“Menggabungkan keahlian e-commerce Taobao dan Tmall dengan saya kekuatan konten gaya bernyawa Xiaohongshu akan membantu masing-masing perusahaan menjangkau konsumen secara lebih besar efektif,” kata Liu Bo, VP Alibaba Group dan Presiden Tmall, dikutip daripada Reuters, Kamis (8/5/2025).

Keputusan kerjasama strategis antara Alibaba dan RedNote terjadi saat raksasa e-commerce China sedang berebut pangsa pasar di pusat melemahnya daya beli konsumen karena ketidakpastian ekonomi.




Perang ritel kini pelan-pelan mengarah hingga ruang ‘ritel instan’ seperti pengiriman makanan, serta pengiriman barang luar waktu singkat. Alibaba mengekspansi layanan pengiriman singkat di pada bagian bawah satu jam demi barang elektronik dan baju di platformnya.

Selama ini, pasar ritel instan di China dikuasai oleh raksasa pengiriman makanan Meituan. Layanan Ele.me milik Alibaba berada di urutan kedua.

Pada Februari lalu, raksasa e-commerce China lainnya, JD.com, mulai membawa layanan pengiriman makanan di platformnya bersama nama ‘JD Takeaway’.

JD.com mengatakan di April lalu bahwa perusahaan akan menggelontorkan lebih baik berasal dari 10 miliar yuan ke dalam tahun yang ini bagi mengembangkan ritel instan. Pada pekan ini, Alibaba mengatakan telah menyelesaikan 10 juta pemesanan ritel instan ke dalam 5 hari.

Fungsi aplikasi-ke-aplikasi antara Taobao dan RedNote merupakan bagian untuk keperluan menggenjot pertumbuhan ritel instan. Programnya fokus di barang konsumen dan produk kesehatan siapa bergerak cepat.



(fab/fab)