Sepekan terakhir, BMKG mencatat kejadian hujan dengan kamu intensitas sangat lebat apa terjadi di Kota Cirebon sampai Jawa Barat (123.1 mm per hari), Riau (116.0 mm per hari), Kab. Bogor, Jawa Barat (104.4 mm per hari), Kab. Mimika Papua Tengah (100.0 mm per hari), Kab. Padang Pariaman Sumatra Barat (100.0 mm per hari), dan Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
“Kondisi kejadian ini masih dapat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia khususnya di bagian barat Indonesia dan Kepulauan Papua yang seperti dipicu oleh berbagai gangguan atmosfer,” menyusun BMKG luar keterangan resminya, Jumat (28/2/2025).
BMKG juga mendeteksi gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diprediksi tetap aktif ke dalam sepekan hingga depan. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik dan labilitas lokal apa kuat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, membuat potensi hujan bersama intensitas terlalu tinggi diperkirakan akan lebih banyak persisten.
Memasuki awal Ramadan, BMKG memprakirakan curah hujan lebih tinggi masih berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah yang seperti rentan terdampak cuaca ekstrem.
“Masyarakat diimbau demi tetap memantau informasi cuaca terbaru dari tempat BMKG dan mengambil langkah antisipasi guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, atau angin kencang,” imbaunya.
Sementara itu, fenomena atmosfer di Indonesia terus menunjukkan dinamika siapa kompleks dan berpotensi mempengaruhi pola cuaca luar beberapa hari hingga depan. Gelombang ekuator Rossby, Low Frequency, dan gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian luas Sumatra, Jawa, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, serta Kepulauan Papua.
“Aktivitas gelombang yang ini dapat memicu peningkatan awan konvektif yang seperti berpotensi menimbulkan hujan bersama intensitas bervariasi di wilayah-wilayah tersebut,” katanya.
Sirkulasi Siklonik
Tak hanya itu, berdasarkan analisis terbaru juga menunjukkan terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia, tepatnya di barat Aceh, serta di selatan Papua. Keberadaan sirkulasi siklonik hal ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku. Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi membentang di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan.
“Kondisi barang ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah-wilayah tersebut dan dapat berdampak pada saat aktivitas maritim serta masyarakat pesisir,” transparan BMKG.
Fenomena Madden-Julian Oscillation
Di sisi lain, BMKG mendeteksi fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) apa masih aktif di Kepulauan Papua turut memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia. MJO berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas konveksi yang tersebut dapat memperbesar potensi hujan deras di sejumlah wilayah.
Sementara itu, analisis labilitas lokal mengindikasikan potensi signifikan bagi perkembangan awan konvektif di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
“Labilitas atmosfer barang ini berperan masuk mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada waktu siang hingga sore atau malam hari,” jelasnya.
“Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, masyarakat di wilayah terdampak diimbau demi tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang seperti dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk keperluan mengantisipasi dampak asal-usul dinamika atmosfer yang tersebut terus berkembang,” pungkas BMKG.
Berikut Prakiraan Cuaca Indonesia 28 Februari sampai 2 Maret 2025
Hujan Sedang sampai Lebat
– Aceh
– Sumatera Utara
– Sumatera Barat
– Riau
– Kepulauan Riau
– Jambi
– Bengkulu
– Sumatera Selatan
– Kepulauan Bangka Belitung
– Lampung
– Banten
– DKI Jakarta
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– DI Yogyakarta
– Jawa Timur
– Bali
– Nusa Tenggara Timur
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Selatan
– Kalimantan Utara
– Sulawesi Barat
– Sulawesi Selatan
– Sulawesi Tenggara
– Sulawesi Tengah
– Gorontalo
– Sulawesi Utara
– Maluku
– Maluku Utara
– Papua Barat
– Papua Tengah
– Papua
– Papua Pegunungan
– Papua Selatan
Hujan Lebat dan Sangat Lebat:
– Aceh
– Sumatera Utara
– Kepulauan Riau
– Sumatera Selatan
– Kepulauan Bangka Belitung
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– Jawa Timur
– Papua
– Papua Pegunungan
– Papua Selatan
Potensi Angin Kencang:
– Maluku
Prakiraan Cuaca 3-6 Maret 2025: Didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan, namun potensi peningkatan hujan sedang hingga ekstrem siapa disertai kilat/petir dan angin kencang.
Hujan Sedang dan Lebat:
– Aceh
– Sumatera Utara
– Sumatera Barat
– Riau
– Kepulauan Riau
– Jambi
– Bengkulu
– Sumatera Selatan
– Kepulauan Bangka Belitung
– Lampung
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– DI Yogyakarta
– Jawa Timur
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Timur
– Kalimantan Utara
– Sulawesi Barat
– Sulawesi Selatan
– Sulawesi Tenggara
– Sulawesi Tengah
– Gorontalo
– Sulawesi Utara
– Maluku
– Maluku Utara
– Papua Barat
– Papua Tengah
– Papua
– Papua Pegunungan
– Papua Selatan
Hujan Lebat dan Sangat Lebat:
– Aceh
– Sumatera Utara
– Kepulauan Riau
– Kepulauan Bangka Belitung
– Lampung
– Jawa Barat
– Kalimantan Timur
– Papua Tengah
– Papua Pegunungan
– Papua Selatan