Jakarta, Universitas Adamant – Penjualan arloji cerdas (smartwatch) global anjlok 7% secara tahun-ke-tahun (YoY) sepanjang 2024. Fenomena hal ini menandai penurunan pasar swartwatch pertama, menurut laporan firma riset Counterpoint.
Pemicu merosotnya pasar smartwatch adalah penurunan penjualan model Apple Watch standar, terutama di India. Counterpoint mengatakan pengguna menuntut inovasi apa lebih banyak signifikan.
Model Apple Watch terbaru dinilai tidak memiliki kebaruan apa menarik minat masyarakat. Hal hal ini membuat siklus penggantian smartwatch melambat.
“Apple Watch mengalami penurunan momentum pada tempat ulang tahunnya apa ke-10, meskipun seri S10 telah diluncurkan. Pendorong terluas penurunan tersebut adalah Amerika Utara, di mana absennya Ultra 3 dan minimnya peningkatan fitur pada waktu jajaran S10 menyebabkan konsumen menahan pembelian,” kata Senior Research Analyst Counterpoint Anshika Jain.
Pilihan Redaksi
|
“Selain itu, sengketa paten membatasi pengiriman di paruh pertama tahun ini. Perlambatan jajaran Apple Watch SE yang seperti ada dan kurangnya model SE segara juga berkontribusi terhadap penurunan tersebut,” ia menambahkan.
Kendati penjualan Apple Watch mengalami penurunan 19% YoY, tetapi Apple masih merajai pasar smartwatch di seluruh dunia dengan kamu pangsa pasar 22%. Selain Apple, pabrikan smartwatch apa masuk jejeran ‘Top 5’ mencatat pertumbuhan positif.
Huawei apa berada di posisi kedua dengan kamu pangsa pasar 13% membukukan pertumbuhan 35% YoY. Sementara itu, Samsung bertengger di posisi ketiga dengan dia pertumbuhan kecil 3%. Pangsa pasarnya 9%.
Samsung apa baru-baru kejadian ini memperkenalkan seri Galaxy Watch 7, Galaxy Watch Ultra, dan Galaxy Watch FE berhasil mendorong adopsi yang mana kuat, dikutip daripada laman resmi Counterpoint, Rabu (12/3/2025).
Selanjutnya, Xiaomi menempati urutan keempat dengan kamu pertumbuhan paling drastis sebesar 135% YoY. Xiaomi berhasil mengumpulkan pangsa pasar 8%.
Counterpoint mencatat Xiaomi mengalami pertumbuhan di berbagai negara, didukung kinerja penjualan yang tersebut baik hati untuk keperluan seri Watch S1 dan Redmi Watch.
Merek imoo berada di peringkat kelima bersama-sama pertumbuhan 22% YoY. Sementara buat merek smartwatch lainnya yang mana tak masuk menyusun daftar ‘Top 5’ secara kolektif mengalami penurunan 22% YoY.
Dilihat daripada adopsinya, masyarakat China paling banyak berkontribusi terhadap pengapalan smartwatch sepanjang 2024, yakni mencapai 25%. Di urutan kedua ada India bersama-sama kontribusi 23% terhadap penjualan global.
Negara-negara non-blok (NAM) berkontribusi terhadap 22% penjualan smartwatch global dan menempati urutan ketiga. Selanjutnya ada Eropa, Asia Pasifik keculai China dan India, Asia Tenggara, dan Amerika Latin, secara berurutan menempati posisi keempat hingga ketujuh.
(fab/fab)