TIRANA – Pemerintah Albania telah menyetujui larangan TikTok selama satu tahun di negara tersebut, demikian diumumkan Menteri Pendidikan Ogerta Manastirliu. Langkah tersebut bermula dari tempat meningkatnya kekhawatiran masuk pemerintahan pada bagian atas kekerasan dan perundungan di platform tersebut, khususnya di kalangan anak-anak.
Larangan tersebut pertama kali diumumkan oleh Perdana Menteri Albania Edi Rama pada saat akhir Desember, tak sekian lama pasca penusukan fatal seorang anak sekolah berusia 14 tahun oleh sesama siswa di belakang pertengkaran di media sosial. Larangan tersebut akan berlaku luar beberapa hari, demikian diwartakan RT.
Rama mengatakan pada saat Kamis, (6/3/2025) bahwa persetujuan pembatasan tersebut menyusul konsultasi bersama-sama sekira 65.000 orang tua, banyak di antaranya mendukung penutupan atau pembatasan akses menuju platform tersebut. Ia menekankan bahwa pemerintah sedang masuk “dialog positif dengan kamu perusahaan,” dan bahwa perwakilan TikTok akan segera mengunjungi negara tersebut sebagai tujuan menawarkan “serangkaian langkah demi meningkatkan keamanan bagi anak-anak.”
Pejabat Albania sedang menghubungi TikTok tentang penerapan alat bagi mengatur akses anak-anak hingga platform tersebut dan membatasi konten yang seperti berbahaya, kata Manastirliu, mengomentari tindakan tersebut.
Menurut menteri tersebut, larangan tersebut akan tetap berlaku hingga platform tersebut menerapkan filter apa diperlukan, seperti kontrol orangtua dan verifikasi usia, serta menambahkan bahasa Albania ke arah aplikasi tersebut.
TikTok menyatakan penolakannya terhadap potensi larangan tersebut ketika ide tersebut pertama kali dilontarkan pada saat Desember. Menurut AP, perusahaan tersebut mencari “kejelasan mendesak berasal dari pemerintah Albania,” dengan kamu alasan bahwa ramah korban penusukan yang tersebut berakibat fatal maupun penyerang tidak menggunakan platform tersebut.
Albania mengajukan keanggotaan Uni Eropa (UE) pada waktu 2009 dan diberikan status kandidat UE lima tahun kemudian. Blok tersebut mengadakan konferensi antarpemerintah pertamanya dengan saya Albania di 2022.
TikTok dan mitranya dari tempat China, Douyin, dikembangkan oleh ByteDance, sebuah perusahaan yang tersebut terdaftar di Kepulauan Cayman. Asal usul platform apa populer secara global tersebut asal-usul China telah menarik perhatian dari tempat banyak pemerintah Barat.
Awal minggu ini, pengawas perlindungan data Inggris mengatakan sedang menyelidiki bagaimana aplikasi tersebut menggunakan informasi pribadi anak berusia 13 hingga 17 tahun buat membuat rekomendasi konten.
AS saat tersebut sedang mencoba memaksa perusahaan induk TikTok bagi melepaskan operasinya di Amerika, bersama alasan masalah keamanan nasional. ByteDance menghadapi tenggat waktu 5 April bagi mematuhinya.
Platform tersebut juga sedang diselidiki di UE bawah tuduhan bahwa platform tersebut digunakan masuk kampanye apa mendukung kandidat presiden independen Rumania, Calin Georgescu.
(Rahman Asmardika)