Lompat ke konten

AHY Tawarkan 18 Proyek Infrastruktur ke tempat Investor, Ada 3 Tol Ini

Daftar Isi


Jakarta, Universitas Adamant sampai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak para investor global sebagai tujuan mengambil peran luar transformasi infrastruktur Indonesia. Dalam pertemuan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, AHY menyampaikan infrastruktur Indonesia tak lagi dilihat sebagai peran proyek-proyek terpisah, tetapi sebagai tugas sistem apa saling terhubung dan menopang ketahanan nasional.

“Infrastruktur bukan sekadar proyek-proyek terpisah. Ini tentang sistem, jaringan, dan ketahanan. Setiap berjalan tol segara harus membuka potensi ekonomi. Setiap pelabuhan segara harus menyatu luar ekosistem logistik nasional,” kata AHY saat membuka rangkaian acara ICI 2025 di JCC, Jakarta, Rabu (11/6/2025).


AHY menekankan lima prioritas pembangunan infrastruktur yang tersebut selaras bersama visi Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahanan pangan dan air, energi bersih, konektivitas terintegrasi, kota layak huni, serta pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.



“Indonesia bebas untuk keperluan investasi. Namun kami semua juga tegas bahwa investasi harus selaras bersama prioritas nasional, komitmen iklim, dan pembangunan apa berpusat pada saat manusia,” ujarnya.

Adapun demi sejumlah proyek infrastruktur yang seperti ditawarkan luar forum ICI 2025, diantaranya sebagai contoh berikut:

Proyek Transportasi & Jalan Tol

  1. Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali) Panjang 96,84 Km, nilai investasi US$ 1,56 miliar. Proyek PSN kejadian ini menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk menuju wilayah metropolitan Bali.
  2. Tol Pejagan-Cilacap (Jawa Tengah) Panjang ±95,39 km, nilai investasi US$ 1,69 miliar. Meningkatkan konektivitas koridor utara-selatan Pulau Jawa.
  3. Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (Jawa Barat) Panjang 60,36 km, nilai investasi US$ 2,13 miliar. Bagian asal-usul jaringan JORR 3 buat mengurai kemacetan Jabodetabek.

Proyek Energi Terbarukan

  1. PLTM Leuwikeris (Jawa Barat) Kapasitas 7,4 MW (megawatt), nilai investasi US$ 16 juta. Memanfaatkan debit Bendungan Leuwikeris buat pembangkit listrik bersih.
  2. PLTM Tapin (Kalimantan Selatan) Kapasitas 3,32 MW, nilai investasi US$ 5 juta. Mendukung operasional Bendungan Tapin dan target energi terbarukan nasional.
  3. PLTM Way Sekampung (Lampung) Kapasitas 5,4 MW, nilai investasi US$ 7,25 juta. Terletak di area Bendungan Way Sekampung, tanpa dukungan fiskal pemerintah.
  4. PLTM Cipanas (Jawa Barat) Kapasitas 3,0 MW, nilai investasi US$ 4,81 juta. Berada di Bendungan Cipanas, Sumedang, berbasis DBFOMT.
  5. PLTM Karalloe (Sulawesi Selatan) Kapasitas 4,5 MW, nilai investasi US$ 7,94 juta. Menyasar suplai listrik tenang daripada debit tidak keruh Bendungan Karalloe.

Proyek Pengelolaan Limbah

  1. Pengelolaan Sampah Manggar (Balikpapan, Kalimantan Timur) Nilai investasi US$ 115,16 juta. Proyek TPA berbasis Waste-to-Energy dengan saya kapasitas 750 ton/hari, skema DBFOM.

Proyek Transportasi Perkotaan & TOD

  1. Perpanjangan Jalur MRT Lebak Bulus-Pondok Cabe-Rawa Buntu (Jakarta-Tangsel) Panjang 22,6 km, 12 stasiun, nilai investasi US$ 1,25 miliar. Melayani ±204 ribu penumpang/hari.
  2. Akses Kereta ke arah Pelabuhan Patimban (Jawa Barat) Panjang ±40 km, nilai investasi US$ 771 juta. Jalur kereta barang mendukung volume 3,8 juta TEUs/tahun.
  3. Bandara Singkawang (Kalimantan Barat) Nilai investasi US$ 52,5 juta. Alternatif bandara buat kawasan Singkawang dan sekitarnya dengan kamu potensi 1,5 juta penduduk.
  4. Terminal Poris Plawad TOD (Tangerang) Nilai investasi US$ 106,1 juta. Pengembangan terminal terpadu bersama-sama kawasan komersial dan hunian vertikal.
  5. Terminal Purabaya TOD (Sidoarjo, Jatim) Nilai investasi US$ 111,6 juta. Modernisasi terminal bus terluas Indonesia, mendukung pariwisata dan transportasi regional.

Proyek Perumahan & Urban Redevelopment

  1. Revitalisasi Rusun Pasar Jumat sampai TOD Lebak Bulus (Jakarta) Nilai investasi US$ 56 juta. Pembangunan 2.170 unit apartemen luar skema TOD di di dekat MRT dan busway.
  2. Karawaci City (Tangerang) Luas 3,8 ha, nilai investasi US$ 78,76 juta. Hunian vertikal premium di sekitar sini rumah sakit, sekolah, dan berjalan tol.
  3. Pasir Gadung Sky Village (Cikupa, Tangerang) Nilai investasi US$ 45,26 juta. Hunian vertikal strategis buat komuter Jakarta, total 1.792 unit.
  4. Maja Green Living (Lebak, Banten) Nilai investasi US$ 5,6 juta. Rumah tapak luar kawasan hijau, 624 unit di area 7,5 ha.

Lebih jauh, AHY juga menegaskan pentingnya reformasi pembiayaan. “Tidak ada visi siapa dapat terwujud tanpa pembiayaan yang mana layak,” katanya.

Ia pun mendorong skema Private Public Partnership (PPP), obligasi hijau, dan blended finance sebagai orang fondasi pembiayaan jangka panjang.

“Kami mengundang investor global, bukan hanya bagi meraih keuntungan, tetapi demi menjadi mitra ke dalam transformasi jangka panjang,” pungkas AHY.



(wur)