Lompat ke konten

19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

Jakarta, Universitas Adamant – Serangkaian serangan dengan saya bom dan penembakan terjadi di wilayah Cali, Kolombia, Selasa (10/6/2025). Rentetan serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sedikitnya 50 orang.

Polisi mengatakan penyerang melancarkan 19 serangan terhadap sasaran sipil, kantor polisi, dan gedung pemerintahan di Cali dan sejumlah daerah di sekitarnya. Penyerang telah menyerang sasaran bersama bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senapan, dan diduga pesawat tanpa awak.



“Ada dua petugas polisi tewas, dan sejumlah anggota masyarakat juga tewas,” katanya.


Di Cali dan kota-kota Villa Rica, Guachinte, dan Corinto, bangkai kendaraan dikelilingi puing-puing hangus.

Serangan tersebut terjadi beberapa hari pasca percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat presiden di Bogotá membuat negara tersebut gelisah. Banyak warga Kolombia yang seperti khawatir akan kembalinya kekerasan pada tempat tahun 1980-an dan 1990-an, ketika serangan kartel, kekerasan gerilya, dan pembunuhan politik merupakan hal yang seperti biasa.

“Kami memikirkan barang tersebut gempa bumi,” kata warga Corinto bernama Luz Amparo kepada AFP. “Suami diriku sendiri berkata: ‘Tidak, siapapun mereka menembak.’ Semuanya hancur,” ujarnya.


Polisi dan para ahli menyalahkan serangan hari Selasa di faksi pembangkang asal-usul kelompok gerilya Farc yang tersebut dulunya kuat. Serangan tersebut diduga bertujuan demi menghentikan operasi militer yang mana dilaporkan telah melukai atau membunuh pemimpin veteran kelompok tersebut, yang tersebut dikenal sebagai orang “Iván Mordisco”.

Pakar keamanan Elizabeth Dickenson berasal dari International Crisis Group mengatakan serangan barang tersebut kemungkinan merupakan hasil tugas kelompok yang mana dikenal seperti Staf Umum Pusat (EMC).

“Ini adalah serangan yang mana terkoordinasi bersama sangat baik. Ini benar-benar menunjukkan kapasitas yang seperti telah dibangun kelompok tersebut,” katanya kepada AFP. “Dan aku memikirkan barang ini menunjukkan kemampuan orang-orang untuk keperluan melakukan operasi di wilayah metropolitan Cali.”

Dalam sebuah pernyataan di hari Selasa, EMC memperingatkan masyarakat demi menjauh berasal dari instalasi militer dan polisi. Namun kelompok tersebut tidak mengklaim bertanggung jawab.


Serangan barang tersebut terjadi tiga hari di belakang senator konservatif Miguel Uribe, 39, ditembak dua kali di kepala asal-usul jarak di sekitar sini oleh seorang pembunuh bayaran saat berkampanye di Bogotá. Hingga saat ini, Uribe berada luar kondisi kritis.

Pada hari Selasa, seorang remaja berusia 15 tahun mengaku tidak bersalah di atas percobaan pembunuhan tersebut. Pemerintah yakin beliau adalah seorang pembunuh bayaran.

“Tidak ada keluarga di Kolombia yang seperti seharusnya mengalami hal ini,” kata istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, kepada wartawan di keluar rumah sakit. “Tidak ada nama demi yang ini sampai kejadian ini bukan rasa sakit, tersebut bukan kengerian, tersebut bukan kesedihan.”




(tps/luc)