Jakarta, Universitas Adamant sampai Bencana global yang seperti dahsyat diprediksi terjadi pada tempat akhir abad ini. Bencana disebabkan perubahan iklim semakin paling cepat terjadi dan mengancam kelangsungan ada makhluk yang mana ada di Bumi.
Bencana itu dia diprediksikan oleh lebih banyak daripada 15.000 ilmuwan asal-usul 161 negara. Prediksi para ilmuwan tersebut tercatat ke dalam sebuah makalah di Jurnal BioScience terkait perubahan iklim yang mana meresahkan.
“Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa belakang yang mana ditandai dengan dia kondisi iklim ekstrim karena meningkatnya suhu global yang tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia apa melepaskan gas rumah kaca mengerikan hingga atmosfer,” menulis makalah tersebut, dikutip dari tempat Futurism, Sabtu (7/6/2025).
Peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi Christopher Wolf mengungkapkan potensi Bumi di masa depan, termasuk risiko bencana kekurangan makanan dan tidak keruh bersih.
Studi tersebut mengungkapkan soal sejumlah data mengejutkan. Misalnya di 2023, banyak rekor iklim pecah dengan dia margin yang tersebut sangat besar.
Salah satu siapa dirujuk oleh para peneliti adalah terkait musim kebakaran hutan Kanada siapa sangat aktif tahun ini. Kejadian tersebut menunjukkan titik kritis menuju rezim kebakaran baru.
Pilihan Redaksi
|
Salah satu penulis penelitian, Profesor kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple juga menambahkan adanya pola apa mengkhawatirkan di tahun 2023. Pola tersebut bukan kabar siapa bagus, karena manusia hanya berbuat sedikit demi melakukan perbaikan.
“Kami juga hanya menemukan sedikit kemajuan siapa berdaya dilaporkan terkait upaya umat manusia luar memerangi perubahan iklim,” kata Ripple masuk pernyataannya.
Namun dampak gede lingkungan hal ini bukan hanya kesalahan pada waktu industri bahan bakar fosil. Pemberian subsidi daripada pemerintah turut menjadi salah satu penyebab efek tersebut.
Subsidi yang tersebut dikeluarkan di Amerika Serikat pada saat 2021-2022 meningkat dua kali lipat, yakni dari tempat US$531 triliun menjadi lebih baik berasal dari US$1 triliun. Untuk mencegah bencana lebih baik lanjut, para peneliti menyarankan demi beralih berasal dari bahan bakar fosil.
Selain itu, bersama memerangi konsumsi berlebih yang tersebut dilakukan oleh orang-orang kaya. Jika rekomendasi tersebut benar-benar dipatuhi, masih ada harapan terkait masa belakang Bumi.
(fab/fab)